Akhirnya berhasil juga jadi turis di negara sendiri 😀
Sudah lama banget pengen ke Jogja lagi. Karena terakhir kali saya ke Jogja adalah 16 tahun yang lalu pada saat ikut study tour SMU. Dan kunjungan ke Jogja ini juga sebenarnya adalah rencana dadakan bersama seorang tante dari Aceh yang sedang berkunjung ke Jakarta.
Awalnya saya ingin berkunjung ke Jogja bukan dengan sang tante. Tetapi, dengan teman-teman Soulmate KAHITNA pada awal Desember untuk nonton konser Michael Learns to Rock. Tetapi, karena ada suatu pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, akhirnya rencana nonton MLTR di Jogja pun batal 😦
Tetapi, ternyata saya tidak perlu berlama-lama merasa kecewa. Sang Tante yang sedang berkunjung ke Jakarta dan ingin berkunjung ke Jogja, mengajak saya untuk menemaninya. Tentunya merupakan suatu ajakan yang tepat dan pada saat yang tepat pula 😀
So, Jogja…Kami datang 🙂
Hari pertama : 5 Desember 2012
Berangkat dengan menggunakan pesawat si “Singa Udara” jam 17.00, dan tiba di Jogja jam 18.10..Alhamdulillah, “No delay” for this time 😀 Sesampainya di Jogja, hujan menyambut kami.
Sesampainya di Jogja, kami dijemput oleh Ibu Tuti dan suami. Suami Ibu Tuti dahulu pernah bertugas di Aceh dan menjadi tetangga dari tante. Setelah bertemu muka dengan ibu Tuti dan suami, kami pun diajak untuk makan malam bersama. Dan menu makan malam kami adalah Ayam Goreng Suharti, yang menurut pendapat saya pribadi rasanya lebih enak bila dibandingkan dengan ayam Suharti yang ada di Jakarta.
Setelah puas bersantap, kami pun beranjak menuju kediaman ibu Tuti. See u tomorrow, Jogja 🙂
Hari kedua : 6 Desember 2012
Sebenarnya di hari kedua ini, saya sudah mulai merasa tidak enak badan dan sedikit lemas yang ditandai dengan sering keluarnya cairan dari hidung sepanjang hari. Tetapi, tentu saja liburan harus terus berjalan kan 🙂 Setelah sarapan dan berfoto-foto di kediaman ibu Tuti, kami pun beranjak menuju Candi Prambanan. Sebelum menuju Prambanan, karena ibu Tuti dan suami akan pergi ke Jakarta keesokan hari, kami diajak menuju ke rumah salah seorang anak ibu Tuti, tempat kami akan bermalam selama sisa liburan kami di Jogja. Puas menikmati keindahan Candi Prambanan dan berfoto-foto, kami menuju ke tujuan berikutnya Pasar Beringharjo. Sebelum menuju Pasar Beringharjo, kami singgah di Restoran “Sabar Menanti” untuk makan siang. Di Pasar Beringharjo ini, kami hanya mengunjungi satu toko saja, yang merupakan langganan ibu Tuti, dan berbelanja di sana. Selesai berbelanja, ternyata hujan sedang turun dengan derasnya. Dan sambil berteduh, kami pun menunggu teman sang tante yang berjanji untuk menjemput kami di pasar Beringharjo. Setelah itu, kami pun kembali menuju rumah tempat kami akan menginap. Karena badan yang makin terasa tidak enak, walau hari masih sore, maka sesampai di rumah, saya pun langsung beristirahat. Sedangkan Tante dan ibu Tuti berbincang-bincang dengan teman Tante tersebut sampai malam.
Hari ketiga : 7 Desember 2012
Dengan kondisi badan yang semakin tidak enak, saya dan Tante pun pergi menuju ke Candi Borobudur dengan ditemani dua orang adik sepupu yang sedang kuliah di Jogja. Sebenarnya, awalnya saya sudah memutuskan untuk tinggal di rumah saja beristirahat. Namun, karena takut menyesal tidak bisa melihat Borobudur, saya pun memutuskan untuk tetap pergi.
Dan seperti di Candi Prambanan, di Candi Borobudur ini pun ada peraturan untuk menggunakan sarung :
Setelah puas berkeliling Borobudur, kami pun kembali menuju ke rumah untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan di malam hari nanti. Dan sebelumnya, kami mampir untuk makan siang di salah satu rumah makan yang terkenal di Jogja, yaitu House of Raminten 🙂 Karena saya sedang lemas-lemasnya dan keinginan untuk berfoto-foto sedang sangat minim, maka untuk review restoran ini bisa dibaca di sini. Sang penulis benar-benar mewakili perasaan dan keterkejutan saya pada saat berkunjung ke restoran ini. Dan sama seperti sang penulis artikel, puncak keterkejutan saya juga adalah pada saat bertemu kuda-kuda di dekat toilet yang sebenarnya membuat saya sedikit merasa jijik dan enggan untuk makan 😦
Setelah beristirahat, malam harinya kami melanjutkan perjalanan berkeliling Jogja dengan tujuan menyusuri Jalan Malioboro yang terkenal itu. Dan sebelumnya, kami bersantap malam dulu di restoran Super SS, yang katanya juga sangat terkenal di Jogja dan selalu ramai. Untunglah, walaupun pada saat kami datang pengunjungnya ramai, tetapi kami bisa langsung mendapat tempat untuk bisa makan malam di sana. Sama seperti waktu di House of Raminten, di sini pun saya masih malas sekali untuk mengeluarkan kamera. So, sila liat di sini untuk lebih jelasnya ya 🙂
Dan akhirnya, “Malioboro, here we come :-)”
Dan setelah menyusuri Malioboro, kami pun kembali pulang ke rumah.
Hari keempat : 8 Desember 2012
Hari ini adalah hari terakhir kami di Jogja. Tujuan kami kali ini adalah kembali ke Malioboro (Karena masih ada yang mau borong :D) dan berkunjung ke keraton Jogjakarta 🙂
Dan berikut adalah beberapa foto-foto di bagian dalam keraton 🙂
Dan dengan berakhirnya kunjungan di Keraton Jogjakarta ini, maka berakhirlah liburan saya di Jogja…Jogja, ku pasti kembali untukmu (^o^) Tunggu aku…
“Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu …
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati”
(Jogjakarta by KLA Project)